Just another free Blogger theme

Powered by Blogger.
Silahkan Kalian Hubungi Admin Apabila Mengalami Kendala Dalam Membuat Blog Ini Terima Kasih

Monday, June 27, 2022

 

40 Perintah Dasar Linux dan Fungsinya [Terlengkap!]

Ingin menguasai Linux? Tentu kamu harus mempelajari berbagai perintah dasarnya dulu. 

Tapi, sebelum itu, mari kita pahami cara kerjanya. Seperti yang kamu tahu, Linux adalah sistem operasi (OS). Dan OS sendiri berfungsi sebagai “penghubung” antara software dan hardware. 

logo linux

Lalu, bagaimana cara Linux menghubungkan software dengan hardware?

Singkatnya, Linux melakukannya melalui shell, yaitu program yang dapat menerima perintah untuk kemudian diteruskan ke hardware. Umumnya, Linux menggunakan command-line interface (CLI) atau graphical user interface (GUI) sebagai shell-nya.

Nah, perintah dasar yang akan kita bahas di artikel ini dapat diaplikasikan melalui CLI. Tapi kenapa harus CLI?

contoh cli berisi perintah dasar linux

Walaupun banyak distro Linux yang menggunakan GUI, tapi ada baiknya pengguna Linux tahu cara mengoperasikan Linux melalui CLI. Karena menjalankan perintah dasar melalui CLI merupakan skill yang dibutuhkan pengguna Linux pemula.

Jadi, apa saja perintah dasar Linux yang perlu kamu ketahui? Yuk kita lihat di bagian selanjutnya!

Baca juga: 12+ Rekomendasi Distro Linux Terbaik

Contents  show 

40 Perintah Dasar Linux yang Perlu Kamu Ketahui

Sebelum menuliskan perintah dasar Linux di bawah ini, kamu perlu membuka command line terlebih dahulu. Apakah sudah? Mari kita mulai:

1. su

Ini adalah perintah untuk masuk sebagai super user alias admin. Karena terkadang ada aktivitas-aktivitas tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh admin.

Jika kamu ingin menjalankan perintah sebagai admin, kamu juga bisa menggunakan perintah:

sudo (perintah)

Contohnya, misalkan kamu mengetik sudo shutdown. Artinya, kamu ingin mematikan (shutdown) perangkatmu sebagai admin.

2. login

Jika kamu ingin login sebagai user tertentu, maka kamu bisa menjalankan perintah:

login (nama user)

Jadi, kalau kamu mengetik login user A, kamu akan masuk ke perangkat sebagai user A.

3. pwd

Ingin tahu sekarang kamu sedang berada di path/folder mana? Gampang, kamu tinggal menuliskan perintah pwd saja.

Contohnya, misalkan kamu sedang berada di folder downloads, maka kamu akan mendapat hasil home/user/downloads setelah mengetik pwd.

4. cd

Perintah dasar Linux yang satu ini merupakan singkatan dari change directory alias berpindah folder. Jadi, kamu bisa menggunakannya untuk pindah ke folder yang kamu inginkan. Begini cara menggunakannya:

cd (nama folder)

Misalkan kamu sedang berada di folder downloads. Dan di dalam folder tersebut ada banyak folder, salah satunya adalah folder documents.

Jika kamu ingin berpindah ke folder documents, kamu tinggal mengetik cd documents.

5. ls

Jika kamu ingin tahu isi suatu folder, maka kamu perlu menggunakan perintah ini. Contohnya, misalkan kamu mengetik ls saat berada di folder Downloads, maka hasilnya akan menampilkan folder-folder yang ada di dalamnya, seperti Documents, Music, dan lain-lain.

6. cat

Perintah ini berfungsi untuk membuka isi file. Berikut adalah cara menggunakannya:

cat nama-file.ekstensi file

Contohnya, misalkan kamu ingin mengetahui isi dari file teks berjudul filebaru. Maka, kamu bisa menulis cat filebaru.txt.

Fungsi lain dari perintah cat adalah untuk membuat file baru, caranya begini:

cat > nama file

Jadi, jika kamu ingin membuat file baru bernama “file-revisi”, kamu bisa menulis cat > file-revisi.

7. mv

Perintah ini dapat digunakan untuk memindahkan file ke folder yang kamu inginkan. Ini cara penggunaannya:

mv ‘nama file + ekstensi’ ‘direktori yang dituju’

Misalkan kamu ingin memindahkan file-baru.txt dari /home/user/downloads ke /home/user/downloads/documents. Maka, kamu bisa menulis:

mv file-baru.txt /home/user/downloads/documents

8. cp

Jika perintah mv digunakan untuk memindahkan file, perintah cp dapat digunakan untuk menyalin (copy) file ke suatu direktori:

cp ‘nama-file + ekstensi’ ‘direktori yang dituju’

Contohnya, misalkan kamu sekarang sedang berada di folder music. Lalu, kamu ingin menyalin file music.mp3 ke direktori /home/user/downloads. Maka, kamu perlu menulis:

cp music.mp3 /home/user/downloads

9. mkdir

Apakah kamu ingin membuat direktori baru? Jika iya, kamu perlu menggunakan perintah mkdir. Begini rumusnya:

mkdir direktori-baru

Contohnya, misalkan kamu ingin membuat folder pictures di direktori Downloads. Maka, kamu perlu menuliskan:

mkdir /home/user/downloads/pictures

10. rmdir

Sebaliknya, jika kamu ingin menghapus direktori, maka kamu perlu membuat perintah rmdir. Ini cara menggunakannya:

rmdir direktori-yang-ingin-dihapus

Jadi, jika kamu ingin menghapus folder pictures di direktori Downloads, ini adalah perintah yang harus kamu tulis:

rmdir /home/user/downloads/pictures

11. rm

Nah, jika kamu ingin menghapus file, kamu bisa menggunakan perintah rm. Begini caranya:

rm file-yang-ingin-dihapus

Contohnya, misalkan kamu ingin menghapus filebaru.txt. Maka, inilah perintah yang perlu kamu tulis:

rm filebaru.txt

12. find

Sesuai dengan namanya, perintah find dapat digunakan untuk mencari file. Begini caranya:

find ‘direktori’ ‘-name’ ‘nama file yang dicari + extension’

Jadi, ketika kamu ingin mencari file music.mp3 di folder /home/user/downloads/music. Maka, perintah yang perlu kamu tuliskan adalah:

find /home/user/downloads/music -name music.mp3

13. locate

Sama seperti find, locate juga berfungsi untuk mencari file. Bedanya, kamu tak perlu menuliskan direktori yang ingin kamu telusuri:

locate -i ‘nama file yang ingin dicari’

Oh ya, komponen “-i” sebenarnya opsional. Kamu bisa memasukkannya atau tidak. Fungsi dari komponen ini adalah untuk mengaktifkan kepekaan kapital (case sensitive).

Jadi, misalkan kamu ingin mencari file bernama “file baru”, maka, kamu perlu menulis perintah berikut:

locate -i file*baru

Seperti yang kamu lihat, jika di nama filenya ada spasi, kamu perlu menggantinya dengan tanda bintang (*).

14. touch

Kamu bisa menggunakan perintah touch untuk membuat file kosong baru. Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk membuat lebih dari satu file. Berikut cara menggunakannya:

touch nama-file-baru

Contohnya, misalkan kamu ingin membuat dua file baru bernama “revisi1” dan “revisi2”. Maka, kamu bisa menuliskan perintah berikut:

touch revisi1 revisi2

15. grep 

Fungsi ini berguna untuk mencari kata di suatu file. Begini caranya:

grep ‘kata yang ingin kamu cari’ ‘file yang ingin ditelusuri’

Contohnya, misalkan kamu ingin menemukan kata “fotosintesis” di dalam file “biologi.txt”. Maka, kamu bisa mengetikkan perintah berikut:

grep fotosintesis biologi.txt

Hasilnya, kamu akan melihat baris yang berisi kata “fotosintesis” di file tersebut.

16. du

Apakah kamu ingin tahu berapa banyak disk space yang sudah terisi di suatu direktori? Kamu bisa mendapat jawabannya melalui perintah du. Begini cara menggunakannya:

du -h nama direktori

Contohnya, misalkan kamu ingin tahu total ukuran (size) konten di dalam direktori /home/user/downloads, maka kamu perlu mengetikkan:

du -h /home/user/downloads.

17. df

Jika kamu ingin mengetahui sisa kapasitas disk space hard disk, kamu hanya perlu mengetik perintah df. Hasilnya akan ditampilkan dalam bentuk kilobyte. Tapi, jika kamu ingin melihatnya dalam satuan megabyte, kamu dapat menuliskan df -m.

18. diff

Perintah dasar Linux yang satu ini sangat berguna untuk programmer. Karena, perintah diff dapat digunakan untuk membandingkan konten di dalam dua file yang berbeda.

Dengan begitu, programmer dapat mengecek apakah ada kode yang berbeda pada kedua file tersebut. Contohnya, misalkan mereka ingin tahu apakah ada perbedaan kode pada file1.txt dan file2.txt. Mereka hanya perlu mengetikkan perintah berikut:

diff file1.txt file2.txt

19. head

Perintah ini berfungsi untuk menampilkan sepuluh baris teks pertama di suatu file. Contohnya, misalkan kamu ingin melihat sepuluh baris awal di file revisi1.txt, maka kamu perlu menulis:

head revisi1.txt

Tapi, kamu juga bisa mengatur jumlah baris yang ditampilkan kok. Caranya, dengan menambah komponen “-n jumlah baris” di tengah perintahnya. Jadi jika kamu ingin melihat tiga baris saja, kamu bisa mengetik:

head -n 3 revisi1.txt

20. tail

Tail merupakan kebalikan dari head. Karena perintah ini akan menampilkan sepuluh baris teks terakhir di suatu file. Jadi, jika kamu ingin melihat sepuluh baris terakhir pada file revisi2.txt, kamu tinggal mengetik:

tail revisi2.txt

Dan jika kamu ingin melihat tiga baris terakhir saja, kamu bisa menulis:

tail -n 3 revisi2.txt

21. tar

Perintah tar kurang lebih fungsinya seperti WinRar atau 7Zip. Jadi, kamu bisa menggunakannya untuk membuat atau mengekstrak arsip.

Sebenarnya fungsi perintah tar ada lebih banyak lagi. Tapi, mari kita lihat fungsi dasarnya saja. Pertama-tama, mari kita lihat cara membuat arsip. 

Jadi, untuk membuat arsip, kamu perlu menggunakan perintah tar cvf. Contohnya, misalkan kamu ingin mengarsipkan semua file dengan extensi txt di direktori yang kamu masuki. Dan kamu ingin menamakan arsipnya text.rar. Maka inilah perintah yang perlu kamu tuliskan:

tar cvf text.rar *.txt

Lalu bagaimana jika kamu ingin mengekstrak file text.rar? Gampang, kamu hanya perlu menggunakan perintah tar xvf. Contohnya seperti ini:

tar xvf text.rar

22. chown

Di Linux, setiap file hanya bisa diakses oleh user tertentu. Dengan begitu, filenya menjadi lebih aman dan tak bisa diubah sesuka hati.

Tapi, bagaimana jika kamu ingin mengubah “kepemilikan” file tersebut ke user lain? Di sinilah perintah chown dibutuhkan.

Contohnya, misalkan kamu ingin mengubah kepemilikan file revisi1.txt ke user Budi. Sehingga, user Budi bisa mengubah isi filenya. Untuk itu, kamu perlu mengetik perintah berikut:

chown Budi revisi1.txt

23. wc

Wc merupakan singkatan dari word count. Jadi, misalkan kamu ingin mengetahui jumlah kata yang ada di dalam file file1.txt, maka kamu hanya perlu mengetikkan:

wc file1.txt

24. ping

Perintah ini berfungsi untuk mengecek konektivitas jaringan-mu. Contohnya, misalkan kamu ingin mengecek apakah jaringan-mu mampu mengakses Facebook. Maka, kamu perlu menulis:

ping facebook.com

25. kill

Pernahkah kamu mematikan program secara manual melalui Windows Task Manager? Nah, perintah kill kurang lebih fungsinya seperti itu. Jadi kamu bisa mematikan program secara manual.

Tapi, kamu harus tahu PID (Process Identification Number) dari program yang ingin kamu matikan. Caranya, kamu tinggal mengetikkan perintah ps.

Setelah mengetahui PID programnya, kamu baru bisa menggunakan perintah kill. Contohnya, misalkan kamu ingin mematikan program dengan PID 1234, maka inilah perintah yang perlu kamu tulis:

kill 1234

26. passwd

Jika seorang user ingin mengganti passwordnya, mereka tinggal menggunakan perintah passwd. Jadi, berikut cara menggunakannya:

passwd nama user

Kemudian, user akan diminta untuk memasukkan password baru yang mereka inginkan.

27. uname

Ingin tahu informasi dasar tentang OS dan hardware yang kamu gunakan? Kamu bisa menggunakan perintah uname

Dengan perintah ini, kamu bisa mengetahui informasi seperti nama kernel, versi kernel, dan tanggal rilis kernel-nya. Untuk melihat semua informasi tersebut, kamu hanya perlu mengetik perintah berikut:

uname -a

28. top

Apakah kamu ingin tahu proses apa saja yang sedang berjalan di perangkatmu? Gampang, kamu hanya perlu menjalankan perintah top.

Dengan perintah ini, kamu dapat melihat proses apa saja yang saat ini sedang berjalan di sistem. Kurang lebih fungsinya sama seperti Windows Task Manager.

29. wget

Perintah ini berfungsi untuk mendownload file. Contohnya, jika kamu ingin mendownload file dari link www.namadomain.com/filebaru.exe, maka kamu tinggal mengetik perintah berikut:

wget www.namadomain.com/filebaru.exe

30. history

Ingin tahu perintah apa saja yang sudah kamu jalankan sebelumnya? Gunakan perintah history.

Jadi, perintah ini dapat menampilkan seluruh perintah yang sudah kamu buat sebelumnya. Mulai dari awal login hingga perintah terakhir yang kamu jalankan.

31. stat

Apabila kamu ingin tahu informasi detail tentang suatu file, kamu bisa menggunakan perintah stat

Dengan perintah ini, kamu dapat mengetahui informasi seperti nama, ukuran, dan jenis file. Tidak hanya itu, kamu pun bisa tahu kapan filenya terakhir dimodifikasi.

32. man

Man ini adalah singkatan dari “manual”. Jadi, kamu dapat menggunakannya untuk mencari tahu fungsi dari suatu perintah.

Contohnya, misalkan kamu ingin tahu fungsi dari perintah stat. Maka, kamu tinggal mengetikkan:

man stat

Kemudian, kamu akan melihat instruksi detail tentang cara menggunakan perintah stat.

33. hostname

Dengan menggunakan perintah hostname, kamu dapat mengetahui domain dan nama host (hostname) perangkatmu.

Hostname sendiri adalah nama perangkat yang terhubung dengan jaringan internet.

Nah, selain mengetahui nama host, kamu juga dapat menggunakan perintah ini untuk melihat alamat IP Caranya, kamu tinggal mengetikkan perintah berikut:

hostname -i 

34. zip

Selain perintah tar, perintah lain yang bisa kamu gunakan untuk mengompres file ke dalam arsip adalah zip. 

Contohnya, jika kamu ingin mengompres file revisi1.txt ke dalam arsip bernama arsip.zip. Maka, kamu perlu menulis perintah berikut:

zip arsip.zip revisi1.txt

Lalu bagaimana jika kamu ingin mengekstrak file zipnya? Simpel, kamu hanya perlu menggunakan perintah unzip. Contohnya seperti ini:

unzip arsip.zip

35. useradd

Kamu bisa menambahkan user baru ke dalam sistem. Caranya dengan menggunakan perintah useradd. Contohnya, misalkan kamu ingin memasukkan “user-satu” ke dalam sistem. Maka, kamu perlu menjalankan perintah berikut:

useradd user-satu

Sebaliknya, jika kamu ingin menghapus user di dalam sistem, kamu tinggal menggunakan perintah userdel. Contohnya seperti ini:

userdel user-satu

36. cal

Perintah cal merupakan singkatan dari calendar. Sesuai dengan namanya, perintah ini akan menampilkan kalender. Memang sederhana, tapi bagus untuk mengecek tanggal.

37. id

Perintah id berfungsi untuk menampilkan user yang sedang menggunakan sistem. Tidak hanya itu, kamu juga akan melihat seluruh user yang berada di dalam sistemnya.

Kamu dapat menggunakan perintah ini untuk mengecek siapa saja user yang terdaftar ke dalam sistemnya. 

38. date

Dilihat dari nama perintahnya, pasti kamu sudah bisa menebak fungsi perintah ini, kan? Ya, betul sekali. Perintah date berfungsi untuk melihat tanggal dan waktu.

39. whoami

Ini adalah perintah lain yang fungsinya cukup mendasar. Jadi perintah whoami dapat digunakan untuk melihat user yang sedang login saat ini. 

39. clear

Apakah tampilan command line-mu sudah penuh? Tenang, perintah clear dapat membersihkannya. Dengan menjalankan perintah ini, layar command line akan kosong seketika.

40. exit

Ingin keluar dari command line? Ya, tepat sekali. Kamu bisa menggunakan perintah exit untuk melakukannya.

Sudah Siap Menggu

 catatan untuk mendapatkan alamat gambar caranya klik kanan pada gambar lalu pilih  salin alamat gambar


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZeiM_iKDDgflWSMgoS6pZRbochcJvBVlTimDrjUjFJRKSxLIGrikWjW4pk8KvauDBuFtA58GxhgSpjoY4ljyaHeFbFeXg4ebhLXTltjc-oBJSvYu3xdToI5hAIG_olWdIMIt4A7EE2q66k1p22tVZOpsX-AzjS5E-pI6Fk3lsJ6-s6gOUgROLIYqA/s1600/images9.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0RoMzzIn0YqmZ2e2yUn24r3_43EXW6D24EQC1af6ISsgk9I7XFRYdVgulzgAkZVe8v0pys293mGhTVFz1cjYzs3ZuK5DokRAhcQSXUYfpCi0v0S9zfk4YwTHrS8__YwRYjWoz0vnZQAkhL585_UkP3UO4qh_Tc6eVb5GH1x7Fpodj7lu4Skcfhn5a/s1600/images8.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4aHwglfulGyJo-304eFva-B6bZawXrZMG4gMS4HPGA-6rpiko00jKe3NHRBjobZfEUIbalXFJUMEnVc5JN9iY08-MFtpHmQ87UAk3USxk4Ew98S9iM5dit3X8VgxpURdPrjG5TwXnL8AUN_v25ShkuoR6B6fjMEvCJbWYmzKsYrGOoC_MQacQbR_/s1600/images7.jpg







"https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgTA7KREYWQXyIJLbxrlzdoCw8Ys5Xlh51V2cNC5qL2OYWWmCGrCVmXUn5xMsiGL66DM0eMrHC6-K3bOyElgo3LnMoGO50ITNpWxYEhG71qL6ezd8LVQeENfnnDt303ve-mAPRsdozkI_-lytcmXmqSRBOrRRhMqexTim7nrqJvjonuPhpcWLv43Z7aIHM


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGZXVbvWqhiST-mLhFe6H4jFpENII9fINlI9Iz-d5fVlqzzWUv03wJcrL53LJ-H_dCo9YeGxxZqtXmPMzUm4H9HrnuT8wZybrQ1A5S9De8lrV6VU4Jl3HBRTp_z48D_sj6OQaISKvxFuQjT1b9xFl9wTgPZfxQrygwI7cqe4BrGD_goY7SJ5b59OexWo8/s1256/TimePhoto_20240605_075419.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicRh58aKx0dQ18QC2LiYOMahAVUI2BQMBeMo16es09Xf2JmUmQP130wo3nG-PQYBNhtAeEuS2jA8jUaUc1yYH7cjpSs9fxUBgFyRawHkqRASkBWkPdnuL2iyEPs-Y4CwpcELY3aHfIuj6N174Wsfybq-eqMKGfCmbxB9OnxKLW-wYtE6MxhVq38eXlH9c/s320/IMG_20240605_135701.jpg



https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEh59VzUu2hl1F_yHDv6mJIgsI1PULhrP4bXTNzk7qKjefY0Jlpt0_dNzX-DLdI3OzDHx5tkJQoqxSO3ZiFVMz_8T0SfMmT-1G1wVkM_emudQqkJ8DcEndgAOcZzqTxMBM2TH2d97QrlEK5xUENzPRA3heogvmceburwueRRnnv4lY5m-INr5cmuK4uY9dw

 

Sejarah Singkat Sistem Operasi Linux

Linux merupakan sistem operasi berbasis open source. Kernel sistem operasi Linux di ciptakan oleh Linus Torvald pada tahun 1991 saat dia masih berada dalam masa kuliah di Universitas Helsinski, Finlandia.

Jauh sebelum Linus Torvald mengembangkan kernel Linux Richard Stallman sudah terlebih dahulu mengembangkan project GNU. Dalam project ini Stallman adalah untuk menciptakan sistem operasi yang benar-benar free (free di sini berarti bebas untuk di kembangkan, free tidak selalu gratis).



Sejarah Singkat Sistem Operasi Linux

Berbagai kode program di kembangkan dan pada tahun 1991 kode ini telah terkumpul hanya kurang satu yaitu kernel. Sementara itu di tempat lain Linus Torvald yang saat itu masih menjadi mahasiswa di Universitas Helsinski mengembangkan project pribadi untuk mengembangkan kernel sistem operasi yang mirip dengan UNIX (atau di sebut UNIX like).

Proses development yang di lakukan oleh Linus baru sebatas kernel. Kernel yang ia kembangkan baru dapat membaca harddisk dan device yang terhubung ke komputer. Pada bulan September di tahun 1991 kernel ini di luncurkan dengan nama Linux. Kernel ini sendiri di beri versi 0.01. Kernel ini kemudian di gabungkan dengan project GNU hingga terbentuklah nama GNU/Linux.

Setelah itu perkembangan Linux menjadi sangat cepat. Pada 5 Oktober 1991 Linus mengumumkan kernel Linux 0.02 dan pada 19 Desember 1991 dia kembali memperkenalkan versi kernel 0.11 yang mana pada versi ini Linux sudah dapat berfungsi selayaknya sistem operasi standar.

Sampai versi 0.11 kernel Linux masih berlisensi free software. Namun pada rilis berikutnya Linus mengganti lisensi kernel yang ia ciptakan menjadi GNU/GPL (General Public License) hal ini membuat siapapun dapat melihat, mengembangkan dan berpartisipasi dalam proses development Linux.

Pada awal kemunculanya yakni pada dekade 1990-2000, Linux hanya di gunakan pada lingkungan aplikasi berskala besar seperti web server, network server dan database server. Namun setelah itu Linux mulai di kembangkan untuk desktop. Banyak variasi sistem operasi Linux (atau di sebut Distro Linux) mulai dari RedHat, Debian, Slackware beserta turunanya (RedHat memiliki distro turunan seperti Fedora dan CentOS, Debian memiliki distro turunan seperti Ubuntu dan Linux Mint).

Sekarang sistem operasi Linux telah di gunakan di berbagai infrastruktur dan berbagai hardware. Mulai dari web server yang melayani puluhan ribu request per detik hingga aplikasi embedded. Selain itu Linux juga menjadi tulang punggung berbagai perangkat kritis seperti satelit, kelistrikan, surveillance hingga pada pesawat terbang.

Perkembangan Sistem Operasi Linux

Sistem operasi Linux telah banyak mengalami perkembangan sejak pertama kali di kembangkan oleh Linus Torvald pada 1991.
1983                      : Richard Stallman memprakarsai project GNU (Gnu’s Not Unix) untuk menciptakan sistem operasi free (free = bebas)
September 1991    : Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.01
5 Oktober 1991     : Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.02
19 Desember 1991: Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.11
5 Januari 1992      : Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.12
1996                     : Kernel Linux versi 2.0 di rilis
Januari 1999         : Kernel Linux versi 2.2 di rilis
Januari 2001         : Kernel Linux versi 2.4 di rilis
2011                     : Kernel Linux versi 3.0 di rilis
2015                     : Kernel Linux versi 4.0 di rilis

Lisensi Sistem Operasi Linux

Linux di lisensikan berdasar GNU/GPL. GNU/GPL merupakan kepanjangan dari General Public License merupakan jenis liesensi dimana pengguna dapat melihat, mengubah dan mengembangkan kode dari sebuah program yang terlisensi dalam GPL namun pengguna harus tetap patuh pada aturan dasar seperti mencantumkan lisensi GPL pada kode yang ia rubah dan tidak boleh mengklaim software yang ia modifikasi untuk tujuan komersil [1].

Kernel atau sistem operasi??

Seperti yang telah saya jelaskan di atas Linus bukanlah satu-satunya orang yang berkontribusi dalam pengembangan Linux (meskipun dia menjadi salah satu pionirnya). Mengingat kernel tidak akan dapat bekerja tanpa ada support dari software lainya.
Istilah GNU/Linux saya rasa lebih tepat [2] di gunakan karena dengan adanya software GNU-lah yang membuat kernel Linux dapat di gunakan dan dapat bekerja selayaknya sistem operasi.

Disclaimer : beberapa bagian dari artikel di atas adalah pendapat pribadi saya yang mungkin dapat sama atau berbeda dengan pendapat orang lain.

 

Panduan Lengkap Install Ubuntu Server 20.04 LTS Terbaru

Komputer server adalah sebuah komputer yang digunakan untuk menyimpan data atau file dan mendistribusikannya kepada komputer client pada saat diminta. Komputer server diharuskan untuk menyala terus selama 24 jam dan harus selalu online. Karena fungsinya sebagai pusat data, komputer server menggunakan spesifikasi diatas komputer normal pada umunya.

Server yang menyala terus selama 24 jam menghasilkan panas yang tidak biasa dan membutuhkan ruang khusus agar tetap bisa bekerja dengan normal. Operating sistem pada komputer server berbeda dengan komputer biasa, karena server memerlukan perlakuan dan pengaman khusus untuk menjamin keamanan data di dalamnya.

Install Server

Sistem operasi ada bermacam – macam mulai dari yang gratis sampai berbayar. Ubuntu server merupakan salah satu OS yang paling banyak digunakan untuk kebutuhan komputer server. Ubuntu dipilih karena dianggap lebih aman dari virus dan memiliki performa yang lebih kuat daripada OS lain. Pengembangan ubuntu terus dilakukan dan selalu ada update yang tersedia jika ditemukan celah keamanan.

Pada saat artikel ini ditulis ubuntu server sudah mencapai versi 20.04 LTS. LTS adalah kepanjangan dari Long Term Service, dengan kata lain kamu akan mendapat update selama 5 tahun penuh sebelum disarankan untuk melakukan upgrade ke versi yang lebih tinggi.

Menggunakan versi LTS sangat disarankan karena jika kita mengupgrade OS, akan ada aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi terbaru. Itu akan membuatmu untuk melakukan konfigurasi ulang dan hal ribet lainnya. Untuk itu kamu sebaiknya menginstall versi LTS nya saja. Yuk, simak disini cara install ubuntu server.

Tutorial Instalasi Ubuntu Server

Hal yang Perlu Dipersiapkan

Sebelum memulai ke langkah instalasi, kamu harus menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Karena melakukan sesuatu tanpa persiapan tidak akan berakhir dengan baik.

File installer

Tentu saja hal yang perlu kamu persiapkan pertama kali adalah file instalasi dari ubuntu server. Bagiamana kamu bisa menginstall ubuntu server jika tidak mempunyai file instalasi yang dibutuhkan.

Unduh file instalasi terbaru untuk ubuntu server di
https://ubuntu.com/download/server
*Jika kamu berminat untuk mengunduh versi lain, coba cek
https://ubuntu.com/download/alternative-downloads

Media Instalasi

Setelah kamu mengunduh file instalasi, langkah selanjutnya adalah menyiapkan file instalasi tersebut agar bisa siap digunakan atau di install pada komputer tujuan. Kamu bisa menggunakan media seperti DVD atau USB Flashdisk sebagai media instalasi ubuntu server. Pastikan USB Flashdisk tersebut sedang kosong dan tidak terisi data sama sekali, karena saat proses pembuatan media instalasi, USB tersebut akan diformat.

Lakukan burn pada DVD menggunakan software seperti rufus untuk memudahkanmu dalam membuat media instalasi. Lakukan hal yang sama jika kamu ingin menggunakan USB Flashdisk sebagai media instalasi. Lama waktu pembuatan media instalasi bervariasi tergantung spesifikasi komputermu, tetapi biasanya tidak lebih dari 15 menit.

Komputer Untuk Instalasi

Spesifikasi komputer yang dibutuhkan untuk menginstall ubuntu server sangatlah ringan dan tidak membutuhkan spesifikasi komputer dewa. Hal ini karena ubuntu server hanya menyediakan tampilan CLI saja (Command Line Interface). Yap, kamu tidak akan menemukan tampilan dekstop layaknya windows disini, hanya akan ada command prompt untuk mengatur semua setting yang tersedia.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan DVD atau USB Flashdisk tersebut ke dalam komputer tujuan untuk memulai melakukan instalasi. Pada komputer tertentu akan memerlukan beberapa setting yang harus kamu lakukan sebelum bisa melakukan instalasi. Setting tersebut ialah mengatur boot order dan mematikan secure boot jika diperlukan.

Langkah Instalasi

Berikut langkah instalasi beserta screenshot yang akan membantumu untuk menginstall ubuntu server. Kami menggunakan virtualbox untuk kebutuhan demo kali ini, tetapi seharusnya tidak ada perubahan signifikan dengan saat kamu mencoba menginstall pada komputer server biasa. Karena berbasis CLI kamu akan banyak menggunakan keyboard untuk melakukan instalasi dan tidak menggunakan mouse sama sekali.

Setelah kamu melakukan semua langkah sebelumnya, kamu akan dihadapkan dengan tampilan pilihan bahasa seperti tampilan dibawah. Karena tidak tersedia bahasa indonesia pilih bahasa inggris untuk melanjutkan.

Baca Juga:

Pilih Bahasa

Selanjutnya akan ada pengaturan untuk mengatur layout pada keyboard. Tidak perlu mengubah apa yang sudah ada, pilih done untuk melanjutkan.

Layout Keyboard

Disini kamu akan menemui pengaturan untuk LAN card maupun wifi adapter. Pada versi ubuntu server terbaru mendukung fitur bond connection yang akan mempercepat koneksi pada server (prinsipnya sama dengan bridge connection windows). Jika pengaturan sudah benar pilih done untuk melanjutkan.

Network Setting

Jika jaringanmu membutuhkan proxy untuk terhubung ke internet, kamu bisa mengaturnya disini. Jika tidak, langsung klik done.

Proxy Setting

Kamu bisa melakukan pengaturan mirror disini. Mirror adalah server update yang digunakan oleh ubuntu untuk melakukan update dan install aplikasi. Jadi jika kamu ingin koneksi yang cepat dan stabil, gunakan mirror dari server yang berlokasi di indonesia.

Ubuntu Mirror

Selanjutnya kamu bisa mengatur harddisk yang akan dilakukan instalasi dari file ubuntu server. Pilih pengaturan default agar lebih gampang.

Storage Configuration

Disini akan menampilkan perubahan apa saja yang akan terjadi pada harddisk sebelum melakukan install.

Storage Configuration 2

Kamu akan diminta untuk konfirmasi proses instalasi. Klik continue untuk melanjutkan.

Storage Configuration 3

Kamu bisa mengatur user admin dari server nantinya. Masukkan nama, nama server, username dan password sesuai keinginanmu.

Profile Config

Jika kamu ingin mengatur koneksi melalui SSH sekarang silahkan centang pada pilihan Install OpenSSH server. Jika tidak atau kamu ingin mengaturnya nanti saat proses install sudah selesai, langsung pilih done

Setting SSH

Akan muncul beberapa addon yang bisa kamu install sekarang, pilih done untuk melanjutkan.

Setting Fitur

Proses instalasi akan dimulai, pada tahap ini kamu hanya perlu menunggu sambil ngemil juga boleh.

Proses Install

Proses instalasi telah selesai, keluarkan media instalasi baik DVD maupun USB flashdisk. Kemudian pilih reboot untuk melakukan restart pada komputer.

Proses Selesai

Setelah komputer reboot kamu akan menemui tampilan login ubuntu, tanda jika semua proses sudah berhasil selesai dengan sempurna. Kamu bisa langsung login menggunakan user dan password yang kamu atur pada saat menginstall tadi.

Halaman Awal

Menginstall Ubuntu Server pada Raspberry Pi 2, 3, 4

Ubuntu server juga bisa diinstall pada raspberry pi lho. Versi yang mendukung adalah raspi ver 2,3,4. Menginstall ubuntu server pada raspi adalah hal yang menguntungkan karena akan menghasilkan server yang hemat daya dan bisa dipindahkan kapanpun. Tetapi kamu jangan mengharapkan performanya bisa sama dengan versi server desktop.

Langkah instalasinya kurang lebih sama dengan cara install pada versi normal. Kamu tidak bisa menggunakan file instalasi untuk komputer pada raspi, unduh file instalasi khusus raspi disini.
https://ubuntu.com/download/raspberry-pi

Setelah kamu melakukan download pada file diatas, kamu bisa melanjutkan instalasi yang prosesnya kurang lebih sama. Bedanya kamu menggunakan kartu micro SD sebagai media instalasi.

 

Cara Konfigurasi IP Address Static Di Ubuntu Server 16.04 Xenial Xerus

Konfigurasi IP Static Di Ubuntu Server 16.04 - Setelah kita selesai menginstall ubuntu server 16.04 ini kadang kita tidak langsung terkoneksi ke jaringan internet dan kita harus melakukan setting ip address pada ubuntu server ini. Ada dua type untuk melakukan setting ip address ini di ubuntu server yaitu bisa menggunakan dhcp ip dan juga static ip.


Saat ini kita akan menggunakan static ip terlebih dahulu, caranya cukup mudah ko untuk di ingat tinggal kalian ulang ulang saja untuk mengingatnya, langsung saja kita ke caranya bagaimana untuk setting ip address static di ubuntu server 16.04 ini.

Pertama, kita cek dulu untuk memastikan apakah kita sudah benar benar terhubung dengan internet atau belum, caranya cukup kita ketikan saja ping google.com dan melihat hasilnya, jika hasilnya seperti foto dibawah ini.


Yang bertuliskan ping : unknown host google.com itu artinya kalian tidak terhubung kedalam jaringan internet, nah sekarang kita lihat apakah kita mendapatkan ip address di server ubuntu kita, caranya cukup mudah hanya menuliskan perintah dibawah ini saja 
ifconfig
Jika kalian sudah menuliskan perintah diatas ini dan menekan enter maka muncul result display seperti gambar dibawah ini.

 
Kita perhatikan pada enp0s3 disana terlihat jelas bahwa kita tidak mendapatkan ip address sama sekali, nah sekarang kita masuk ke inti pembahasan dimana kita akan melakukan setting ip address pada ubuntu server ini.
Caranya cukup mudah silakan kalian perhatikan baik baik tutorial ini.

Cara Setting IP Address di ubuntu Server 16.04


Pertama, kita cek apakah ada file interfaces didalam folder network? untuk mengeceknya cukup mudah kalian hanya perlu ketikan perintah dibawah ini dan enter.
ls /etc/network

Jika sudah ada file interfaces nya kalian tinggal melakukan editnya saja caranya editnya bagaimana? kalian cukup ketikan perintah dibawah ini.

nano /etc/network/interfaces
jika kalian sudah memasukan perintah diatas ini kalian tinggal setting nya seperti gambar dibawah ini.

.
note: untuk ip address, netmask, gateway kalian samakan dengan range ip address yang kalian dapatkan dari isp.
Jika sudah kalian setting static seperti gambar diatas, kalian simpan konfigurasi itu dengan cara menekan tombol CTRL + O dan langsung enter saja, nah untuk keluar kalian gunakan kombinasi tombol CTRL + X.

Jika sudah kalian harus melakukan restart pada system network di ubuntu server kalian, masukan perintah dibawah ini untuk melakukan restart system network kalian.

/etc/init.d/networking restart
Jika berhasil, kalian bisa melihat result displaynya pada gambar dibawah ini.


Nah jika sudah kalian cek kembali apakah ip address kalian sudah terbaca oleh server? caranya ceknya sama ko seperti pertama kalia yaitu ifconfig , nanti akan muncul result display seperti gambar dibawah ini.


Jika terdapat atau terlihat ip yang sama seperti yang kita set pada file interfaces artinya ip kalian sudah terbaca dan kita cek apakah kita sudah terhubung kedalam internet? caranya sama ko kita tinggal memasukan perintah ping google.com atau ping 8.8.8.8.

Jika hasilnya seperti gambar dibawah ini dan mendapatkan reply bla bla bla.... artinya kalian sudah terhubung kedalam jaringan internet.


note : buat kalian yang masih belum bisa dapat terhubung kedalam jaringan internet kalian harus menambahkan atau mengedit file resolv.conf nya.

Bagaimana cara mengatasi ubuntu server yang sudah setting ip address static tapi masih belum bisa terhubung ke internet? saat ping google.com masih mendapatkan balasan "ping : unknown host google.com"?

Okei,, jika ada yang mendapatkan problem seperti ini kita balik lagi ke ubuntu servernya dan kalian harus memasukan dns di file resolv.conf nya, bagaimana caranya?

Kalian ketikan perintah dibawah ini 
nano /etc/resolv.conf
Jika kalian sudah memasukan perintah nya kalian tambahkan saja dns google  seperti gambar dibawah ini.


Nah jika kalian sudah menambahkan dns seperti gambar di atas ini, kalian bisa langsung menyimpan konfigurasinya dengan cara yang sama seperti kalian menyimpan setting ip static tadi, caranya adalah dengan menekan kombinasi tombol yaitu CTRL + O lalu tekan enter dan untuk keluar tekan kombinasi tombol CTRL + X.

Jika sudah berhasil keluar kalian harus melakukan restart networking kembali, caranya sama dengan yang diatas itu yaitu dengan memasukan perintah :
/etc/init.d/networking restart
Nah jika sudah ada tulisan OK  langsung kalian cek ping google.com apakah sudah benar benar terhubung oleh jaringan internet? seperti gambar dibawah 



Mungkin segini dulu saya sharingnya, semoga dapat bermanfaat yaa..
Jika kalian ada pertanyaan atau saran dan masukan untuk artikel ini atau blog ini bisa langsung ketikan saja di kolom komentar yaaa..